🗣️Mengapa? Siapa? Kapan? Bagaimana?
Who? Why? When? How?
Note: Bahasa Indonesia (id)
Harapan Besar Untuk Mimpi Sederhana
Semua penemuan, terutama ribuan alamat si Pencipta dengan artefak digital yang masih utuh, seakan-akan menjadi hal yang kurang berarti saat ditemukan beberapa catatan transaksi yang mengarah pada artefak digital aset koleksi NFT The 1st Batch (46).
Alamat si Pencipta dari koleksi NFT The 1st Batch (46) yang juga alamat si Pencipta dari petunjuk Kejadian, ditambah dengan utuhnya artefak digital aset koleksi NFT The 1st Batch (46) yang mengungkapkan sosok si Pencipta di kehidupan realitanya, menjadi penyebab terjadinya perhatian besar pada alamat si Pencipta dari petunjuk Kejadian atau si Pencipta Kejadian.
Artefak digital itu menunjukkan bahwa si Pencipta Kejadian hanyalah seorang anak, seorang ayah, dan seorang suami yang sudah merelakan kehidupan realitanya tapi pikirannya tidak bisa merelakan harapannya yang sangat besar untuk mewujudkan sebuah mimpi sederhana tentang Sang RAJA dan sebuah keluarga sebagai kerajaannya di dunia mereka sendiri, Dunianya Sang RAJA.
Harapan itu menguasai pikiran si Pencipta Kejadian dan mengendalikan keseluruhan dirinya, sebagaimana semua orang pada waktu itu menguasai dan mengendalikan avatar digital mereka di Internet, sebagaimana hari ini Virus Mahkota menguasai pikiran dan mengendalikan tubuh semua orang di kehidupan yang tidak lagi bisa bertahan.
Sebuah Persona Fiktif
Pada awal prosesnya, apa yang terjadi pada si Pencipta Kejadian adalah terbentuknya sebuah persona fiktif dari dalam pikiran dan oleh harapan besarnya. Persona yang menggabungkan berbagai data dan informasi yang berasal dari berbagai pengalaman Bermain, Belajar, dan Bekerja, yang berupa teori, nasehat, fakta, dan hikmah, serta dari individu-individu ideal yang dijumpai si Pencipta Kejadian selama hidupnya. Persona fiktif itu secara perlahan, dan terus menerus mengendalikan diri si Pencipta Kejadian.
Di pikiran maupun dalam benak hati si Pencipta Kejadian selalu menyadari semua itu. Si Pencipta Kejadian juga sangat sadar, bahwa persona fiktif itu masih sangat semu, bias, dan abstrak, tapi cukup berani, kuat dan mendominasi dirinya.
Di semua digital artefak aset koleksi NFT Scribbled Faces (45) yang berupa coretan-coretan kasar, yang menggambarkan beberapa wajah dari individu-individu ideal di kehidupan realita si Pencipta, disimpulkan bahwa si Pencipta berupaya menggambarkan persona fiktif yang mengendalikan dirinya.
Kesimpulan itu menjadikan koleksi NFT Scribbled Faces (45), yang juga ciptaan si Pencipta Kejadian, menjadi petunjuk berikutnya yang semakin memperjelas keberadaan dan kondisi si Pencipta Kejadian di realitanya, di hidupnya, Semesta Realita.
Di Titik Paling Rendah Hidupnya
Ada hal menarik yang memberikan banyak jawaban ketika petunjuk baru ditemukan, yaitu koleksi NFT Anthropophobia Viruses (44) ciptaan si Pencipta Kejadian. Artefak digitalnya dipastikan memiliki arti atau cerita dibaliknya. Entah cerita apa itu, para Blockchain Archeologists berpendapat bahwa si Pencipta Kejadian saat itu menemukan cara untuk melawan rasa takutnya pada orang lain (Anthropophobia).
Petunjuk ini menjawab banyak hal terkait keberadaan dan kondisi si Pencipta Kejadian di kehidupan realitanya waktu itu.
Yang pertama, si Pencipta Kejadian diperkirakan waktu itu sedang berada di titik paling rendah hidupnya. Entah apa sebabnya, keberadaan dan kondisinya bisa jadi sedang sangat rapuh, dan sangat membutuhkan bantuan. Mungkin juga si Pencipta Kejadian memiliki rasa sangat tidak percaya diri, rasa aneh, dan benci pada dirinya, semua itu menjadikannya takut pada orang lain dan merelakan kehidupan realitanya. Si Pencipta Kejadian sedang mengalami Anthropophobia waktu itu.
Kedua, harapan besar menguasai pikiran si Pencipta Kejadian dan mengendalikan keseluruhan dirinya. Hingga membentuk persona fiktif yang tidak rapuh, yang bisa membantu dirinya sendiri, menjadikannya percaya diri, bisa membuatnya tidak benci dirinya sendiri, bahkan mampu melawan rasa takutnya pada orang lain. Si Pencipta Kejadian menemukan cara untuk menolong dan menyembuhkan dirinya sendiri, waktu itu.
Ketiga, si Pencipta Kejadian di kehidupan realitanya berpegang pada prinsip dan semangat Bermain, Belajar, dan Bekerja untuk segala hal miliknya, terutama anaknya, RAJAnya. Prinsip dan semangat itu mengandung Energi yang diduga mampu menghidupkan persona fiktif di dalam pikiran si Pencipta Kejadian. Sebab itu Energi didefinisikan sebagai kemampuan untuk Bermain, Belajar, dan Bekerja.
Menurut para Blockchain Archeologists, prinsip dan semangat itu yang sangatlah unik, menarik, dan dinyatakan bisa menjadi solusi untuk kondisi masyarakat saat ini yang sedang mengalami kemunduran kecerdasan dan dalam kondisi perut lapar.
Prinsip dan semangat Bermain, Belajar, dan Bekerja, yang mengandung Energi untuk secara mandiri menyembuhkan kecerdasan yang mundur dan kondisi perut yang lapar, menjadi marak dibicarakan dan didiskusikan oleh mereka yang ingin sembuh dan terus menjalani hidup.
Tapi bagaimana wujud konkrit prinsip dan semangat Bermain, Belajar, dan Bekerja? Apa Energi yang terkandung di dalamnya? Lalu bagaimana menggunakan Energi tersebut secara mandiri?
Semua itu masih menjadi pertanyaan besar tanpa jawaban, sebab hampir semua orang yang hidup saat ini belum ada yang bisa menjawabnya.
Tetap Bermain, Belajar, dan Bekerja
Di kemudian hari ada 47 miliar $HAIL Fungible Tokens dan sepuluh ribu Logo Pabrik Roti (43) yang ditemukan oleh para Blockchain Archeologists. Kedua temuan itu, yang ciptaan si Pencipta Kejadian, membawa petunjuk-petunjuk baru sehingga para Blockchain Archeologists bisa menyusun asumsi-asumsi tentang wujud konkrit prinsip dan semangat Bermain, Belajar, dan Bekerja, Energi yang terkandung di dalamnya, serta cara menggunakan Energi tersebut secara mandiri.
Asumsi...
Last updated